Pada tanggal 6 Mei 2023 atau bisa dibilang untuk pertama kalinya kami mengadakan kegiatan ekstrakurikuler setelah lamanya libur puasa dan lebaran. Kali itu materi yang kami pelajari yaitu tata cara memakai yukata Jepang.
Yukata (浴衣) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin, yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam berendam dengan air panas.
Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon. Sebagai pakaian tidur, yukata bisa dikenakan begitu saja tanpa mengenakan pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpa kaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek. Berbeda dengan kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam (hadajuban dan juban), sewaktu mengenakan yukata, wanita hanya perlu hadajuban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki sewaktu memakai yukata adalah geta. Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari lebar obi untuk kimono jenis lain. Di antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk simpul yang paling populer adalah simpul bunko yang berbentuk kupu-kupu. Bila tidak bisa membuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan pada obi.
Pada artikel kali ini kami menyempatkan diri untuk memberikan beberapa potret yang berisi para anggota mengenakan yukata bersama sensei kami, Kak Fera, yang telah membantu kami dalam materi tata cara memakai yukata dan juga mengajarkan kami cara melipat yukata dengan benar. Arigatou gozaimashita, Kak Fera!