Dalam rangka meningkatkan kesadaran remaja terhadap gizi dan kesehatan, Pemerintah Kota Depok berkolaborasi dengan Forum Kesatuan Pelajar Depok (FKPD), PADMI, dan health heroes menyelenggarakan kegiatan Student for Health di Aula lantai 10, Gedung Dibaleka II, pada Rabu dan Kamis (12-13/10/22). Dengan mengusung tema ‘Pelajar Sehat, Pelajar Peduli Gizi’, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 60 SMA di Kota Depok, salah satunya SMA Yaspen Tugu Ibu.
Acara ini disambut oleh Dinas Pendidikan Kota Kota Depok. Dilanjut dengan penyuluhan oleh Kak Isnaeni RM, S.KM dan Kak Meita Choppypah, lalu diakhiri sesi mentoring untuk pengurus OSIS di Kota Depok.
Materi yang disajikan ialah mengenai gizi dan kesehatan. Kami diberi wawasan untuk mengetahui apa saja permasalahan gizi pada remaja, gizi seimbang, diet sehat remaja, dan gerakan masyarakat sehat. Selain itu, kami diberi ruang untuk bertanya dan mengemukakan pendapat atau berbagi informasi seputar kesehatan.
Berikutnya, kami dibimbing oleh kakak mentor dari Health Heroes untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap membuat acara sekolah yang berkaitan dengan kesehatan. Mereka juga mempromosikan aplikasi (Health Heroes) untuk memindai gizi dari makanan yang terkandung dalam kudapan berkemasan.
Adapun cara menggunakan aplikasi Health Heroes cukup mudah. Yaitu dengan mengunduh aplikasinya terlebih dahulu. Masuk ke aplikasi, register akun atau gunakan guest mode. Setelah itu scan barcode makanan atau minuman berkemasan. Terakhir, aplikasi Health Heroes akan memberi rating dan memberikan informasi gizi pada produk pangan berkemasan tersebut.
Di akhir acara, diadakan games tanya jawab bagi para peserta mengenai materi-materi yang telah dipaparkan. Ada banyak hadiah yang diberikan oleh kakak-kakak panitia. Di antaranya snacks, dan uang tunai sejumlah lima puluh ribu.
Hal yang didapat setelah menghadiri kegiatan ini ialah adanya Student for Health menggugah jiwa dan raga peserta untuk memberi perhatian lebih pada isu-isu kesehatan, terutama kandungan gizi yang dimakan sehari-hari. Para peserta juga sadar bahwa sedikit atau banyaknya informasi yang dipahami harus disosialisasikan kepada teman-teman terdekat, maupun dalam lingkup yang lebih besar, yaitu sekolah.