Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Pengajaran Bahasa Inggris di SMA: Penerapan dan Manfaat

PEMBELAJARAN DIFERENSIASI

Pembelajaran Diferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. Dimana kita tahu bahwa tugas guru menurut Ki Hajar Dewantara “Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya”. Dalam menuntun, kita harus bisa melayani murid dengan segala keberagaman serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi murid kita.

 

Dalam pembelajaran diferensiasi ada 3 hal yang bisa dilakukan:

  1. Diferensiasi Konten: Menyediakan berbagai materi dan sumber belajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan minat siswa.
  2. Diferensiasi Proses: Menggunakan berbagai metode dan strategi pengajaran untuk menyampaikan materi, seperti diskusi kelompok, proyek, atau pembelajaran berbasis masalah.
  3. Diferensiasi Produk: Memungkinkan siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui berbagai bentuk penilaian, seperti presentasi, proyek, atau tes tertulis.

 Guru dapat melakukan modifikasi dari 3 jenis diferensiasi diatas. 

Berikut ini rencana saya dalam Aksi Nyata Modul 2.1, Pembelajaran Berdiferensiasi pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Narrative Text di kelas X:

  • Saya memulai dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, saya berkonsultasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat
  • Selanjutnya saya melengkapi rencana dengan membuat perangkat pembelajaran, diantaranya membuat modul pelajaran, mengumpulkan materi berupa lembar tes diagnostic, literatur bacaan, desain slide presentasi, video pembelajaran, poster mind mapping, lembar kerja peserta didik, lembar penilaian, dsb
  • Langkah-langkah kegiatan nya sebagai berikut :

 

Materi                            :  Narrative text

Kelas                               :  X (sepuluh)

Alokasi waktu               :  2×45 menit

Model Pembelajaran   :  PjBl (Project Based Learning)

 

  1. Pendahuluan
  2. Memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas (salam, berdoa, menanyakan kabar, mengecek kehadiran,) memberikan motivasi agar tetap semangat belajar di kelas dan melihat kembali kesepakatan/keyakinan yang telah dibuat dalam mengikuti pembelajaran.
  3. Menghubungkan Materi pembelajaran sebelumnya dengan topik pembelajaran hari ini (Apersepsi).
  4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

 

 

  1. Kegiatan Inti

 

MENENTUKAN PERTANYAAN ATAU MASALAH UTAMA

  1. Guru menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang akan dibahas. (4C Communication)

– Do you like to listen/read/watch a story?

– Have you ever heard/read/ watch about the legend?

– What are they?

– How do you feel after you listen/ read/watch about it?

  1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

 

MERENCANAKAN PROYEK

  1. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok sesuai gaya belajar mereka (Audiotory, Visual dan Kinestetik). (Diferensiasi Konten)
  2. Guru menyiapkan beberapa bahan ajar untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didiknya. Untuk kelompok Audio Visual, peserta didik mengamati video. Untuk kelompok Visual, peserta didik menyusun gambar sesuai dengan cerita narrative. Dan untuk kelompok Kinestetik, bermain game dan menyusun cerita narrative sesuai dengan urutan yang benar. (Diferensiasi Proses)
  3. Untuk peserta didik yang belum mampu menyusun teks naratif dengan baik, guru akan melakukan bimbingan individual dan/atau meminta temannya untuk membantu siswa tersebut dalam menyusun teks deskripsi. (Diferensiasi Proses).
  4. Peserta didik berdiskusi untuk memecahkan masalah – (Bernalar kritis). (Critical Thinking)
  5. Peserta didik diminta untuk membuat penjelasan singkat dan menceritakan teks narasi sesuai dengan minatnya, (storytelling, infografis, komik, dll) – (Kreativitas) (Diferensiasi Produk).

 

MEMBUAT JADWAL PENYELESAIAN PROYEK

  1. Guru dan peserta didik menyepakati batas waktu pengerjaan proyek.
  2. Guru menunjukkan contoh teks sederhana tentang Legend.

 

  1. Penutup
  2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran kompetensi sosial dan emosionaldengan teknik “Memeriksa Kesadaran Diri” (Kesadaran Diri – Ruang lingkup Terintegrasi). Guru mengajak siswa untuk menuliskan tentang perasaan yang dialami/dirasakan dan isi pikirannya setelah menjalani sebuah kegiatan atau peristiwa yang baru/menyenangkan/menantang lainnya.

 

Guru memberikan beberapa pertanyaan penuntun seperti;

  • Hal baru apa yang ditemukan?
  • Hal apa yang menarik?
  • Hal apa yang kurang menarik?

Tujuannya adalah agar siswa menyadari dan mengungkapkan perasaan mereka terkait materi yang baru mereka pelajari. (Refleksi) (Pembelajaran Sosial dan Emosional).

  1. Guru memberikan kesimpulan atas kegiatan pembelajaran.
  2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya tentang teks Narrative part 2.

Do’a penutup / salam penutup (Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlaq mulia)

 

Dalam proses pembelajaran diferensiasi ini diharapkan murid bisa merasa diakomodir kebutuhan belajarnya mereka.

 

 

 

  • Yurita Aqiolaina

Share this story :

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on print

SMA Yaspen Tugu Ibu

Jl. Sentosa Raya No.2
Mekarjaya, Sukmajaya.
Kota Depok, Jawa Barat. 16411

 

Peta Lokasi

Digital services by :